Selasa, 24 Maret 2009

MemO

Selalu ada cerita…

Waktu membuatku belajar.

Kelas satu, aku temukan keceriaan, harapan, cita-cita yang menjulang, semangat yang melejit, dan banyak hal yang menyenangkan.

Sekolah, pertemanan…

Kelas dua, aku belajar tentang cinta. Tentang bagaimana menyayangi. Bagaimana mengendalikan diri. Bagaimana bertahan untuk berkata “tidak” dengan satu hal yang bernama PACARAN.

Aku belajar mempertahankan persahabatan. Belajar menemukan arti persahabatan.

Aku merasakan rindu, cemburu, rasa sayang…

Kelas tiga, aku belajar menghadapi perpisahan.

Aku belajar melepaskan. Belajar untuk tak terbelenggu dalam perasaan.

Aku belajar melepaskannya, melepaskan sahabat-sahabatku, dan kali ini saat tulisan ini tertulis, aku masih belajar melepaskan orang tercintaku. Embahku…

Jika kelas satu kemarin aku menatap keceriaan, kelas dua aku merasakan enigma cinta, maka kelas tiga ini aku dihadapkan dengan persoalan yang entah bagiamana harus kutuliskan.

Kesedihan yang mendalam. Tangis yang dibubuhi ketakutan. Kebingungan tak terkira. Jiwa yang tak stabil. Suasana yang tidak menentu. Kebosanan yang memberatkan.

Dan kini aku masih meniti sinaran.

Mencari celah untuk satukan kebahagiaan.

Tak jarang air mata ini menyisih untuk temani jiwa yang kebingungan mengumpulkan setiap serpihan.

Tahukah kau, tahun terakhir di SMA ini memunculkan banyak hal yang cukup mengerikan. Aku merasa pijaran hatiku meredup. Tapi aku tak ingin terjadi lagi…

Aku percaya Allah punya rencana yang berharga.

Aku akan menunggu selalu…

Inilah hidup. Aku masih punya banyak alasan untuk tetap menapaki perjuangan ini.

Bila aku dapat bintang yang berpijar, mentari yang tenang bersamaku di sini.

Kudapat tertawa, menangis merenung, di tempat ini aku bertahan…

Tidak ada komentar: